MADU UNTUK MENGOBATI LUKA 
Tentu kita tak pernah  ragu pada firman Allah SWT yang menyatakan bahwa madu adalah obat dan  hal tersebut sudah dibuktikan oleh nenek moyang kita sejak ribuan tahun  yang lalu telah menggunakan madu sTentu kita tak pernah ragu pada firman  Allah SWT yang menyatakan bahwa madu adalah obat dan hal tersebut sudah  dibuktikan oleh nenek moyang kita sejak ribuan tahun yang lalu telah  menggunakan madu sebagai obat, mulai dari sakit ringan sampai sakit yang  berat, termasuk juga dalam pengobatan luka .  Dalam dunia kesehatan  saat ini sudah makin banyak penelitian terkait madu dan  penelitian-penelitian terkait madu tak pernah berhenti.
Fakta ilmiah ini telah dibenarkan oleh para ilmuwan yang bertemu pada  Konferensi Apikultur Sedunia (World Apiculture Conference) yang  diselenggarakan pada tanggal 20-26 September 1993 di Cina. Konferensi  tersebut membahas pengobatan dengan menggunakan ramuan yang berasal dari  madu. Para ilmuwan Amerika mengatakan bahwa 
madu asli, 
royal jelly, serbuk  sari, dan 
propolis dapat mengobati berbagai penyakit. Seorang dokter  Rumania mengatakan bahwa ia mengujikan madu untuk pengobatan pasien  katarak, dan 2002 dari 2094 pasiennya sembuh total. Para dokter Polandia  juga menyatakan dalam konferensi tersebut bahwa resin lebah dapat  membantu penyembuhan banyak penyakit seperti wasir, masalah kulit,  penyakit ginekologis, dan berbagai penyakit lainnya.
Begitu pula dengan penggunaan 
madu asli sebagai  obat luka, menurut Dr  Andrew Jull dari Klinik Universitas Auckland, New Zealand mengatakan  bahwa madu bisa menjadi obat yang baik untuk mengatasi luka bakar.  Pada  tahun 1998 pernah dilakukan studi di India yang hasilnya menunjukkan  bahwa madu punya efek penyembuh yang sangat baik untuk luka bakar.
Sebuah penelitian di University of Waikoto, Hamilton, Selandia Baru  menunjukkan bahwa madu mengandung anti biotic alami yang sangat mujarab  dalam menangkis serangan bakteri. Ada banyak infeksi yang mampu diobati  dan dihambat dengan mengkonsumsi madu secara teratur, antara lain  saluran pencernakan, penyakit kulit, batuk, pilek, dan infeksi saluran  pernafasan, deman dan hati.
Pada tahun 2002, Catherina Hulbert,  seorang warga Amerika mengalami kecelakaan lalu lintas yang  mengakibatkan kakinya luka parah. Saat kecelakaan itu dia sudah  menderita penyakit diabetes. Sebab itu, luka yang dideritanya tidak  kunjung sembuh kendati sudah mengkonsusmsi berbagai obat dan anti  biotic. Kondisi seperti itu dia alami selama delapan bulan.Setelah  melihat kondisi lukanya yang tak kunjung membaik, maka Dr Jennifer Eddy  dari fakultas kedokteran Universitas Wisconsin menganjurkan untuk  menggunakan madu lebah sebagai obat yang dioleskan di tempat luka.  Setelah beberapa bulan melakukan pengabotan dengan madu lebah tersebut  luka kaki Catherina Hulbert-pun sembuh total. Kasus tersebut menyebabkan  Dr Jennifer Eddy memperoleh dukungan dari Akedemi Amerika Untuk Dokter  Keluarga di wilayah Wisconsin untuk meneruskan kajiannya khusus  pengobatan melalui madu lebah.
Sesungguhnya apa sih yang terkandung dalam 
madu asli sehingga dapat menyembuhkan luka dengan baik?
Madu mengandung..
- Gula ( fruktosa 41%, glukosa35%, sukrosa 1,9%)
 - Air : hanya madu yang memiliki kadar air kurang dari 18% yang dapat  disimpan dalam waktu lama tanpa khawatir akan mengalami proses  fermentasi
 - Kalori : 1 kg madu mengandung  3.280 kalori atau setara dengan 50  butir telur ayam, 5,7 liter susu, 25 buah pisang, 40 buah jeruk, 4 kg  kentang, 1,68 kg daging
 - Enzim : madu mengandung banyak enzim diantaranya adalah invertase,  diastase, katalase, peroksidase, katalase, protease. Enzim katalase  mengubah hydrogen peroksidase menimbulkan efek anti bakteri
 - Hormon : gonadotropin, yang berfungsi menstimulasi  kelenjar seksual
 - Asam amino : proline, tyrosine, phenilalanin, glutamine, asam aspartat
 - Berbagai vitamin dan mineral : madu mengandung berbagai vitamin dan  mineral yg dibutuhkan tubuh: A, B komplek, C,D,E dan K, mineral : zat  besi, kalium, kalsium, magnesium, tembaga, mangan, natrium, fospor, dll
 
Berikut adalah keistimewaan madu dalam mengobati luka:
- Madu mampu mengurangi terjadinya peradangan ditandai dengan  berkurangnya nyeri dan bengkak dan luka mongering hal ini disebabkan  karena madu memiliki osmolaritas yang tinggi (kadar air kurang dari 17%)  sehingga mampu menyerap cairan luka dan memperbaiki sirkulasi dan  pertukaran udara disekitar luka
 - Madu memiliki efek membersihkan terbukti dengan terangkatnya jaringan mati pada balutan yang oleskan madu.
 - Madu memiliki efek anti bakteri dan anti oksidan sehingga mampu  menghambat efek radikal bebas, akan mengurangi kerusakan jaringan . Juga  terdapatnya zat lain yaitu hydrogen peroksida yang mampu membunuh  bakteri. Konsentrasi hydrogen peroksida yang terdapat pada madu hanya  mengandung 1mmol/l, yang berarti hanya 1/1000 dari cairan yang biasa  digunakan untuk membasmi kuman, namun efek yang dapat merusak jaringan  dari hydrogen peroksida dapt diatasi oleh sifat anti oksidan dari madu  dan enzim2 lain yang terkandung dalam madu
 - Merangsang sel darah putih sehingga mempercepat proses penyembuhan luka
 - Madu menciptakan lingkungan luka menjadi lembab (moist), lingkungan  lembab akan mendukung proses penyembuhan luka dan tumbuhnya jaringan  baru.
 - Sifat asam madu.Madu memiliki pH 3,2-4,5 cukup rendah untuk  menghambat pertumbuhan bakteri yang rata-rata berkembang pada pH 7,2-7,4
 - Madu dapat lebih cepat menstimulus pembuluh darah baru
 - Lebih murah dan dapat mudah diperoleh.
 
Dari pengalaman kami merawat luka diabetes, memang madu sangat baik  dalam mangobati luka namun ada hal yang harus diperhatikan yaitu  frekuensi penggantian balutan luka lebih sering ( bisa 1-2 hari sekali)  apalagi jika kondisi luka sangat kering (warna dasar luka kuning atau  bahkan hitam) diperlukan jumlah madu yang cukup banyak agar mampu  membuat lingkungan luka menjadi lembab, dan setelah jaringan yang mati  tersebut lunak maka harus dilakukan pengangkatan jaringan mati (nekrotomi)  yang harus dilakukan oleh perawat terlatih tuk menghindari kesalahan  yang fatal.  Dan jika frekuensi penggantian balutan 1-2 hari terasa  sulit/merepotkan, maka bisa dikombinasikan dengan balutan luka modern  yang diharapkan tetap bisa menjaga kelembaban luka. Atau bisa juga  dikonsultasikan dengan perawat luka agar hasil perawatan luka lebih  maksimal.
Semoga bermanfaat…source:http://www.perawatluka.com/?p=332